Andreas Giovano - Bakti Kami Untuk Ibu Pertiwi


Assalamualaikum wr. wb

Hallo semuanya, apa kabar ?
Perkenalkan nama saya Andreas Giovano, teman teman bisa panggil saya dengan nama gio, tetapi pada saat di program aku selalu digelari dengan nama “jinggo” karena pada saat di program aku sangat bersemangat buat mimpin yel yel bersama teman teman nusantara yaitu “jinggo kpn”, jadi dari situ lah singkat cerita mengenai gelar tersebut.


Alhamdulillah di tahun 2018 ini saya diberikan kesempatan untuk mengikuti program Kapal Pemuda Nusantara melalui seleksi dari PCMI Kepri di Kota Tanjungpinang, tidak mudah untuk lulus menjadi kandidat KPN perwakilan provinsi karena banyak sekali tahapan seleksi yang harus dilalui, bersaing ketat dengan para peserta lainnya, Pertama sekali kita sebagai peserta harus siap dalam kondisi apa pun kesehatan yang harus terjaga mental yang kuat, selanjutnya kita harus totalitas dalam menampilkan wawasan kebudayaan, begitu juga dengan penampilan bakat, percayalah PCMI Kepri tidak menuntut peserta untuk tampil yang sempurna tetapi PCMI Kepri itu mencari peserta yang mau menmpilkan yang terbaik.
Setelah selesai mengikuti tahapan seleksin dan tinggal menunggu hasilnya, PCMI sangat sangat memperhatikan seluruh peserta sehingga nanti terpilih lah peserta yang benar benar bisa membawa nama baik provinsi, KPN tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, mulai dari keberangkatan yang diundur dan juga perubahan dari “Sail SAMOTA menjadi Sail PASIGALA” 


Training KPN dilakukan hampir dua bulan dengan rute yang bergantian Tanjung Pinang-Batam, karena peserta yang lolos seleksi ialah :

1.      Andreas Giovano ( KABUPATEN BINTAN)

2.      Said Faisal (KOTA TANJUNG PINANG)

3.      Feggy Alfa Syahfitri (KOTA BATAM)


Di masa training banyak  sekali yang kami dapatkan dari alumni sehingga itu kami dijadikan bekal untuk nanti saat berada di program, dan juga selama training dan sambil menunggu keberangkatan kami menyiapkan segala sesuatu yang akan di bawa atau di pergunakan selama program dan itu harus benar benar di cek langsung oleh alumni sebelum keberangkatan, karena membawa nama Provinsi Kepri ini suatu kebanggaan sehingga timbulah semangat untuk memperkenalkan Provinsi Kepri di Nusantara, sebelum keberangkatan kami (Se-NUSANTARA) sudah saling sapa walaupun hanya via whatsapp, tetapi disitulah tempat kami membahas atau bercerita tentang program yang akan berlangsung, dan beberapa kali juga jadwal keberangkatan di undur, teman teman dari seluruh provinsi masing-masing sudah tidak sabar untuk berjumpa, tetapi dengan diundurnya jadwal keberangkatan tidak menjadi masalah baut kami, karena disitulah kami memanfaatkan waktu untuk terus berlatih pentas seni kami, agar nanti di nasional kami bisa menunjukan yang terbaik dihadapan teman teman provinsi lainnya. Dan pada akhirnya di tanggal 26 Oktober 2018 kami diberangkatkan untuk menjalani program dengan rute Surabaya, Maklasar, Palu. Semboyan KPN 2018 ini adalah “Bakti Kami Untuk Ibu Pertiwi”.

Pada saat proses perjalan menuju Surabaya dan beberapa kali transit di bandara, kami berjumpa dengan delegasi provinsi bangka belitung di jakarta, dan dari jakarta ternyata kami satu pesawat sama mereka untuk mmenuju Surabaya, singkat cerita kami dengan delegasi Provinsi Bangka Belitung. Setelah tiba di Surabaya sudah banyak teman teman dari masing masing provinsi yang sudah sampai di sana dan kita saling bertegur sapa deangan mereka.  Dihari pertama, kami langsung mendafatar ulang baik itu berkas berkas pembagian kamar hotel, pembagian tribut program seperti sepatu, baju, tas, topi, dan celana. Dan tidak lupa juga pembagian kelompok, dan  saya ditempatkan dikelompok 5 “LAUT MALUKU” yang beranggotakan 12 orang dimana 6 laki-laki 6 perempuan, dan tidak lupa oleh seorang pendamping kak Nur alumni sail sbang 2017 asal dari Provinsi Maluku. Selama di Surabaya ada beberapa rangkaian acara yang lumayan padat, yang diawali dengan pembukaan secara resmi oleh bapak Menpora Imam Nahrawi. Dan pada tanggal 27 oktober 2018 provinsi kepri dapat kesempatan bersama 9 provinsi lainnya untuk menampilkan pentas seni. Sungguh penampilan yang sangat luar biasa dari masing masing provinsi. Dihari selanjutnya kami masi di kota yang sama dalam rangkaian acara yang berbeda beda, sehingga tibalah hari keberangkatan kami menuju ke kota Makasar dengan menumpangi kapal pelni Dorolonda.







Karena dengan kegiatan yang begitu padat, dan pada saat di kapal saya langsung drop dan sampai di infus oleh ibu Dokter, tetapi tidak mengurangi solidaritas teman teman provinsi lain juga peduli dengan temannya yang sedang sakit sungguh luar biasa. Dan dikapal kami juga diagendakan dengan beberapa kegiatan yang sangat luar biasa. Dan tibalah kami di kota Makasar, dikota makasar ini lah kami seluruh peserta dari seluruh provinsi dikasi arahan dan sosialisai untuk mempersiapkan diri untuk terjun langsung dalam misi kemanusiaan dengan semboyan “Bakti Kami Untuk Ibu Pertiwi”. Selama di Makasar ini kami juga mempersiapkan pembekelan sebelum menuju ke kota Palu yang pada saat itu terkena musibah. Setelah semuanya sudah matang, kami pun dengan penuh semangat diberangkatkan ke Kota palu menggunakan transportasi darat (Bus). Selama di perjalan kami saling berbagi bagi cerita, bertukar pengalaman, mereka sangat luar biasa dalam hal apa pun. Setelah saatnya kami tiba di kota Palu, dan disambut dengan getaran gempa yang tidak begitu kuat.





Hari pertama kami di Palu yaitu mensurvey tempat yang akan kami dtangi di esok harinya, selama perjalan survey kami sangat sangat merasakan bagaimana perasaan masyarakat palu pada saat itu karna terkena musibah gempa dan tsunami, tetapi mereka sangat luar biasa kuat dan tabah oleh musibah yang telah diberikan, karena tidak semudah itu untuk bisa menerima kenyataan. 
Tibalah hari kedua dimana kami menjalankan misi kemanusiaan di kota Palu, saling berbagi tugas dimana sebagian menuju ke sekolah sekolah yang ada di palu dan sebagian diarahkan untuk ke pengungsian untuk menjalan kan misi tersebut, disini kami sebagai pemuda bahari seindonesia juga merasakan kesusahan yang mereka alami pada saat itu, jadi kami putuskan untuk penggalangan dan untuk masyarakat palu baik itu juga untuk anak sekolah, alhamdulillah bantuan yang kami berikan kepada mmereka mudah mudahan berguna dan sedikit mengurangi beban mereka yang terkena musibah.
Dan di kota palu lah penghujung perjalanan kami selama program kpn kami menyadari kami semua adalah keluarga, dengan misi yang terlah terselesaikan bersama dengan tujuan yang sama pula. Perjalanan yang hampir selesai, rasa sedih mulai menghantui kami karena akan berpisah layaknya dengan saudara kandung sendiri, syukur terpanjatkan untuk keluarga baru yang tuhan titipkan dalam bentuk program Kapal Pemuda Nusantara 2018 ini, yang memiliki latar belakang yang berbeda beda baik itu suku, agama, kebudayaan, dan juga hal hal lainnya.







“Percayalah para pemuda se-Nusantara, yang akan memegang tongkat kejayaan kepemimpinan adalah kita, para pemuda pemudi Indonesia”


PEMUDA! MAJU!
Olahraga! Jaya!
Siapa Kita ? Indonesia!
NKRI ! Harga Mati!




KPN PASIGALA! BAKTI KAMI UNTUK IBU PERTIWI!













PCMI Kepri

No comments:

Post a Comment